Berbagai peristiwa radikalisme dan terorisme yang kebetulan membawa-bawa Islam sedikit banyak telah menggiring pemahaman bahwa Islam adalah agama kekerasan. Terlebih terkadang media-media tertentu semakin menggosok-gosok stigma ini yang tentu saja sangat merugikan umat Islam secara keseluruhan.
Namun sesunggunya kelompok garis keras juga bisa ditemukan di setiap agama apa saja. Menurut mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan era Gus Dur, Khofifah Indar Parawansa, setiap agama pasti ada kelompok hard linersnya.
“Tidak didominasi satu agama saja yang pengikutnya ada kelompok garis kerasnya. Tetapi bahwa semua agama ada pengikutnya yang akan tertarik kepada kelompok-kelompok garis keras atau radikal. Dan sebaliknya akan ada juga yang tertarik dengan kelompok liberal serta kelompok-kelompok moderat. Saya rasa tiga kelompok ini akan ada di semua agama” tutur Khofifah kepada Lazuardibirru beberapa waktu yang lalu.
Dengan mengutip penelitian yang dilakukan Australian Strategic Policy Institute, Khofifah mengatakan bahwa tidak semua pengikut kelompok garis keras terpicu menjadi radikal karena faktor ideologis. Dan bahkan bisa dikatakan bahwa pengikut kelompok radikal yang ideologis jumlahnya sangat sedikit.
“Potensinya bisa muncul dengan berbagai pemicu. Kalau menurut Australian Strategic Policy Institute yang melakukan survey dari 33 terpidana terorisme di indonesia, ternyata 30% diantaranya mental dengan program deradikalisasi. Artinya 30% itu sangat ideologis. Ada orang yang radikal pemikirannya saja, tidak sampai melakukan sesuatu yang destruktif dan kekerasan. Andai kemudian mereka menjadi teroris, menurut survey ini, hanya 30% saya yang karena faktor ideologis. Dan itu berarti ada sisa 70% karena faktor-faktor lainnya. Ada faktor dendam, ketidakpuasan dari sisi ketidakadilan atau disparitas ekonomi dll” katanya.
Khofifah memahami karena penyebabnya bukan variabel tunggal maka ikhtiarnya/penyelesaian tidak bisa dengan satu cara. Menurutnya banyak pihak yang harus melakukan evaluasi dan refleksi sebagai bangsa supaya NKRI ini utuh.
0 komentar:
Posting Komentar