Dakwah merupakan metode yang efektif menyampaikan ajaran Islam pada khalayak. Dengan metode dakwah yang benar, nilai-nilai Islam sebagai agama universal bisa tersampaikan. Misalnya melakukan dakwah dengan santun, menghormati budaya setempat, dan tidak menggunakan kekerasan.
Hal tersebut diungkapkan salah satu mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yusri. Menurut dia, melakukan dakwah tanpa mempedulikan budaya lokal bisa menimbulkan resistensi masyarakat.
Menurut dia, agar tidak menimbulkan resistensi, maka dakwah harus dilakukan dengan cara santun, menghargai budaya lokal yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Menurut mahaiswa semester akhir ini, jangan sampai dakwah dikotori dengan cara memaksakan kehendak tanpa harus mempertimbangkan dampak sosial yang muncul.
“Jangan kotori dakwah dengan cara-cara yang tidak bertanggung jawab, misalnya dengan menggunakan cara kekerasan dalam menyampaikannya,” kata Yusri pada Lazuardi Birru, di Yogyakarta, 4/9/2012.
Karena itu, lanjut Yusri, semua itu harus mengacu pada ajakan Alquran, yaitu “ud’u ila sabili robbika bil hikmati wal mauidatil hasanati wajadilhum bil adli hiya ahsan.” Jadi harus ada kearifan, harus ada wisdem dalam kaitannya dengan mengajak orang kepada jalan Allah. “Karena itu, kekerasan, sikap radikal dalam mengajak orang lain kepada agama Allah, dalam mengajak kepada kebenaran tidak dapat dibenarkan,” jelasnya.
0 komentar:
Posting Komentar