Hal ini dikatakan Joko Ngatimin, Ketua Sanggar Sekar Jagad Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah, di Sukoharjo, Kamis 05 Juli 2012. Ia menggagas digelarnya Sekar Jagad Gamelan Festival 2012 pada 7-8 Juli di Dusun Kotakan, Desa Bakalan, Polakarto Sukoharjo.
“Salah satu contoh, pada alat gender. Ada nada paling rendah hingga paling tinggi di dalamnya. Artinya harus ada harmonisasi saat dimainkan dengan perangkat lain agar menghasilkan gending yang enak didengar. Orang bermain gamelan itu tidak bisa egois sebab harus memerhatikan harmonisasi dengan pemain lain,” ujarnya.
Demikian pula dengan gending gamelan yang kebanyakan berisi ajaran moral yang baik. Ia menyontohkan gending “Gugur Gunung” yang bercerita tentang gotong royong. Demikian pula dengan gending “Serayu” yang bercerita mengenai kelestarian alam.
Ada 27 kelompok yang akan berpartisipasi dalam festival ini. Sebagian besar adalah kelompok gamelan kampung yang diikuti petani, tukang becak, atau ibu-ibu pedagang di pasar tradisional.
0 komentar:
Posting Komentar