Damai Itu Indah..........Damai Itu Indah..........Damai Itu Indah..........Damai Itu Indah..........

Said Aqil Siradj: Ajaran Wahabi Mendorong Orang Menjadi Teroris

Senin, 22 Oktober 2012


Pemahaman keagamaan radikal sangat berperan dalam melahirkan figur-figur teroris. Bahkan bisa dibilang terorisme hanya mungkin jika pemahaman tersebut hadir. Dari kasus-kasus terorisme bermotifkan agama di Indonesia misalnya, tampak bahwa para teroris telah terinfeksi corak berpikir ektrim sedemikian hingga menganggap bahwa Jihad dalam pengertian perang harus dilaksanakan, orang kafir halal darahnya dan semua hasil peradaban kini adalah setan.

Maka upaya untuk menuntaskan persoalan terorisme, harus juga menyelidiki basis ideologi yang menopangnya, dalam hal ini pemahaman keagamaan seperti apa yang melandasi terorisme.

Dalam sejarah Islam dikenal beberapa sekte pemikiran keagamaan yang bisa dikatakan ekstrim seperti khawarij. Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, ajaran-ajaran Wahabi juga menyimpan benih-benih paradigma radikal dan ekstrim. Bahkan tidak menutup kemungkinan ajaran yang berkembang di Saudi Arab ini melahirkan para teroris.

“Saya tidak pernah mengatakan Wahabi teroris, banyak orang salah paham. Tapi doktrin, ajaran Wahabi bisa, dapat mendorong anak-anak muda menjadi teroris. Karena ketika mereka megatakan tahlilan musyrik, haul dan istighosah bidah, musyrik, dan ini-itu musyrik”. Ungkap Kyai Said Aqil.

“Nah, di hati dan pikiran anak-anak muda, kalau begitu orang NU musyrik, kalau begitu orang tua saya tahlilan musyrik juga, halal darahnya, bisa dibunuh. Kalau seperti itu, tinggal ada keberanian atau tidak, ada kesempatan dan kemampuan atau tidak, nekat dan tega atau tidak. Kalau ada kesempatan, ada keberanian, ada kemampuan, tinggal mengebom saja. Walau ajaran Wahabi sebenarnya mengutuk pengeboman, tidak metolerir, tapi ajaran mereka keras” tambahnya.

Ketua PBNU mencontohkan pesantren Assunnah, Kalisari Jonggrang, Cirebon Kota. Pemimpinnya Salim Bajri, sampai sekarang masih ada, punya santri namanya Syarifudin mengebom masjid Polresta Cirebon, punya santri namanya Ahmad Yusuf dari Losari, mengebom gereja kota di Solo. Ajarannya sih tidak pernah memerintahkan mengebom, tapi bisa mengakibatkan.

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright 2010-2011 TANAH KHATULISTIWA All Rights Reserved.
Template Design by Purjianto | Published by script blogger | Powered by Blogger.com.