Kepolisian RI berencana mengerahkan pasukannya kembali untuk menyisir dan mengejar para tersangka teroris di wilayah Poso, Sulawesi Selatan. Penyisiran ini juga mengarah ke Gunung Biru yang diduga sebagai tempat latihan dan persembunyian kelompok teroris.
“Penyisiran kemarin sempat berhenti. Pimpinan kami sedang mempertimbangkan situasi seperti saat ini untuk menggelar operasi lagi, “ kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Ajun Komisaris Besar Endy Sutendi.
Penyisiran ini terkait dengan dengan kasus penembakan senjata api oleh orang tak dikenal terhadap rumah dinas Kapolsek Poso Pesisir Utara Ajun Komisaris Nicklas Karauwan, 15 November 2012 lalu.
Menurut dia, polisi masih terus menyisir dan mengejar para pelaku teror di wilayah Sulawesi Selatan. Detasemen Khusus Anti Teror 88 Markas Besar Kepolisian RI, Polda Sulawesi Selatan, dan TNI bekerja sama untuk menangkap tersangka teroris yang menembak rumah dinas Nicklas di Poso Pesisir Utara dan tersangka teroris yang melempar bom pipa pada Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo.
Pada 11 November 2012 lalu, Syahrul dilempar bom dalam acara Hari Ulang Tahun Partai Golkar Sulawesi Selatan di depan Monumen Mandala. Penyerangan tersebut memang gagal karena bom pipa tidak meledak. Tapi pelaku, Awaluddin, berhasil ditangkap. Sedangkan dua orang tersangka yang menjadi rekan Awaluddin gagal ditangkap saat Densus menyergap di Desa Pammanjengan. Mereka melarikan diri ke arah Gunung Mocongloe. Pelaku yang menembak rumah dinas Nicklas juga belum terungkap. “Masih mencari, kita mengumpulkan informasi untuk mengungkap jaringannya,” kata Endy.
Menurut Endy, para pelaku penyerangan di dua tempat berbeda ini kemungkinan masih satu kelompok dengan para teroris di Gunung Biru atau Poso. Para pelaku ini diduga sempat melarikan diri pada saat polisi dan TNI memburu mereka setelah pembunuhan dua anggota Polsek Poso Pesisir pada awal Oktober 2012.
Sebagai langkah antisipasi, kata Endy, aparat keamanan terus merazia pada malam hari. Razia senjata tajam, senjata api, dan bahan peledak ini diharapkan dapat menekan para teroris untuk hadir di masyarakat dan menyerang.