Damai Itu Indah..........Damai Itu Indah..........Damai Itu Indah..........Damai Itu Indah..........

Teroris Breivik Divonis 21 Tahun Penjara

Kamis, 30 Agustus 2012 | 0 komentar

Pengadilan Norwegia memvonis hukuman 21 tahun penjara untuk Anders Behring Breivik, ekstremis sayap kanan Kristen yang terbukti waras saat membunuh 77 orang dalam serangan bom dan penembakan pada April 2011.

Norwegia tidak memberlakukan sistem hukuman mati maupun penjara seumur hidup. Ganjaran bui bagi Breivik selama 21 tahun itu adalah yang paling maksimal.

Vonis dijatuhkan setelah lima hakim yang mengadili berpendapat bulat. Breivik dikenai vonis tindak terorisme dan pembunuhan berencana. “Hukuman penjara ini khusus untuk penjahat yang dianggap membahayakan masyarakat,” kata Hakim Wenche Elizabeth Arntzen saat membacakan putusan, Jumat, 24 Agustus 2012 seperti dilansir laman Tempo.

Breivik, seperti dilansir Kompas dari Xinhua, berambisi mengusir warga Muslim dari Eropa. Karenanya, pria berusia 33 tahun itu menyiapkan siasat dengan sebuah bom mobil yang meledak dan membunuh 8 orang di kantor pemerintahan Oslo pada 22 Juli 2011.

Pembunuhan berikutnya dilakukan Breivik di Pulau Utoeya saat generasi muda Partai Pekerja tengah melakukan perkemahan. Insiden itu menewaskan 69 orang lantaran penembakan membabi-buta oleh yang sempat dinilai gila oleh tim psikiater lantaran menderita skizofrenia paranoid, tapi pemeriksa kedua menemukan dia waras.


Sumber: Kompas

BNPT Dilibatkan Usut Kasus Teror Di Solo

| 0 komentar

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dilibatkan dalam pengusutan kasus penembakan anggota polisi dan pelemparan granat pos polisi di Solo, Jateng, beberapa hari lalu.

“Dari kedua kejadian tersebut, Polri telah mengutuskan Tim untuk mengusut dan mencari pelaku-pelaku tindak kejahatan ini,” kata Djoko saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.

Menurut dia, tindakan seperti itu tentu tidak bisa dibiarkan karena mengganggu ketertiban masyarakat dan juga ditunjukan kepada pos-pos pengamanan yang justru itu adalah untuk mengamankan mudik lebaran, sehingga perbuatan-perbuatan seperti itu sangat tercela.

Oleh karena itu, kata dia, aparat kepolisian dan dibantu oleh BNPT akan sangat serius untuk menangani kasus tersebut, dan mengungkap para pelakunya.

Kasus penembakan yang dilakukan dua orang menggunakan sepeda motor di Solo pada 17 agustus 2012, itu menyebabkan Briptu Hendro mengalami luka dibagian pinggul. Sementara pada 18 Agustus 2012, terjadi pelemparan granat di pos lain, namun tidak ada korban jiwa.

Sumber: Antara

Sifat 20: Sifat Allah yang Penting dan Wajib Kita Ketahui

Kamis, 23 Agustus 2012 | 0 komentar


Ilmu Tauhid (Aqidah/Iman) adalah hal yang paling penting yang harus dipelajari setiap Muslim. Bahkan harus dipelajari lebih dulu sebelum kita mempelajari/melakukan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan sebagainya. Bagaimana kita bisa tergerak untuk melakukan ibadah jika dalam hati kita tidak ada iman? Bagaimana kita bisa ikhlas dan khusyuk beribadah jika kita tidak tahu/tidak yakin akan Allah dan sifat-sifatNya?

Banyaknya ummat Islam di Indonesia yang menjadi murtad itu karena mereka nyaris tidak mempelajari dan meyakini ilmu Tauhid sehingga akhirnya tidak tahu Sifat-sifat Tuhan yang asli/sejati. Akhirnya mereka menyembah Tuhan yang sifatnya berlawanan dari sifat Allah seperti menyembah 3 Tuhan dan sebagainya.

Pada Ilmu Tauhid ini diasumsikan orang belum memiliki iman yang kuat kepada Allah, apalagi Al Qur’an. Oleh karena itu dalilnya pun yang pertama dipakai adalah dalil Akal/Logika (Aqli). Setelah beriman, baru dalil Naqli (Al Qur’an) dikemukakan. Pada ilmu tentang Iman, maka Akal harus digunakan. Ada pun jika sudah beriman dan mengenai fiqih misalnya kenapa kalau kentut bukan (maaf) pantat yang dibasuh, tapi harus mencuci anggota badan lainnya, maka dalil Naqli (Al Qur’an dan Hadits) yang harus dipakai. Pada Tauhid, Aqli harus dipakai. Pada Fiqih, Naqli yang dipakai.

Karena itulah Allah dalam Al Qur’an juga kerap menggunakan dalil Akal/Logika kepada kaum yang kafir atau imannya masih lemah. Hanya orang yang berakal saja yang dapat pelajaran.

“…Dan tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya) melainkan orang-orang yang berakal.” [Ali ‘Imran 7]

Allah juga kerap memakai ilmu pengetahuan seperti penciptaan langit dan bumi sebagai tanda bagi orang yang berakal:

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” [Ali ‘Imran 190]

“dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.” [Al Jaatsiyah 5]

Lihat ayat Al Waaqi’ah ayat 58 hingga 72. Allah menggunakan logika kepada manusia (termasuk kita yang membaca surat tersebut) agar menggunakan akal kita:

“Maka terangkanlah kepadaku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya?” [Al Waaqi’ah 58-59]

“Kamukah yang menjadikan kayu itu atau Kamikah yang menjadikannya?” [Al Waaqi’ah 72]

Allah menggunakan logika dan perumpamaan-perumpamaan (Tamtsil/Ibarat) agar orang yang berakal/berilmu meski dia belum beriman jadi berfikir dan beriman kepada Allah.

“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” [Al ‘Ankabuut 43]

Baca juga ayat Al Hasyr 21, Al Kahfi 45, Al Kahfi 54, Ar Ruum 58, Az Zumar 27, dsb. Ada 58 ayat lebih tentang perumpamaan yang dikenal sebagai logika analogi.

Contoh perumpamaan itu adalah ayat Al A’raaf 176, Al ‘Ankabuut 41, Al Baqarah 17, Al Baqarah 171, Al Baqarah 261, Al Baqarah 264, dan sebagainya.
Keliru sekali jika ada orang yang menolak sama sekali penggunaan dalil Akal atau Logika apalagi jika itu ditujukan pada orang yang belum atau masih tipis imannya. Karena itu, banyak orang-orang yang dulunya kafir, akhirnya masuk Islam. Bayangkan, bagaimana mungkin orang mau mempercayai Al Qur’an (firman Allah) jika kepada Allah saja dia belum beriman? Karena itulah pendekatan akal digunakan.

Berbagai firman Allah seperti Afalaa Ta’qiluun, La’allakum Tatafakkaruun, Ulil Albaab merupakan perintah Allah pada manusia untuk menggunakan akal atau fikiran termasuk dalam beragama.

Sifat Allah itu banyak/tidak terhitung. Namun seandainya ditulis 1 juta, 1 milyar, atau 1 trilyun, tentu kita tidak akan sanggup mempelajarinya bukan? Seorang ulama menulis 20 sifat yang wajib (artinya harus ada) pada Tuhan/Allah. Jika tidak memiliki sifat itu, berarti dia bukan Tuhan atau Allah. Minimal kita bisa memahami dan meyakini 13 dari sifat tersebut agar tidak tersesat. Setelah itu kita bisa mempelajari sifat Allah lainnya dalam Ama’ul Husna (99 Nama Allah yang Baik)


Sifat-sifat itu adalah:

1. Wujud (ada)

Allah itu Wujud (ada). Tidak mungkin/mustahil Allah itu ‘Adam (tidak ada).
Memang sulit membuktikan bahwa Tuhan itu ada. Tapi jika kita melihat pesawat terbang, mobil, TV, dan lain-lain, sangat tidak masuk akal jika kita berkata semua itu terjadi dengan sendirinya. Pasti ada pembuatnya.

Jika benda-benda yang sederhana seperti korek api saja ada pembuatnya, apalagi dunia yang jauh lebih komplek.

Bumi yang sekarang didiami oleh sekitar 8 milyar manusia, keliling lingkarannya sekitar 40 ribu kilometer panjangnya. Matahari, keliling lingkarannya sekitar 4,3 juta kilometer panjangnya. Matahari, dan 8 planetnya yang tergabung dalam Sistem Tata Surya, tergabung dalam galaksi Bima Sakti yang panjangnya sekitar 100 ribu tahun cahaya (kecepatan cahaya=300 ribu kilometer/detik!) bersama sekitar 100 milyar bintang lainnya. Galaksi Bima Sakti, hanyalah 1 galaksi di antara ribuan galaksi lainnya yang tergabung dalam 1 “Cluster”. Cluster ini bersama ribuan Cluster lainnya membentuk 1 Super Cluster. Sementara ribuan Super Cluster ini akhirnya membentuk “Jagad Raya” (Universe) yang bentangannya sejauh 30 Milyar Tahun Cahaya!

Harap diingat, angka 30 Milyar Tahun Cahaya baru angka estimasi saat ini, karena jarak pandang teleskop tercanggih baru sampai 15 Milyar Tahun Cahaya.

Bayangkan, jika jarak bumi dengan matahari yang 150 juta kilometer ditempuh oleh cahaya hanya dalam 8 menit, maka seluruh Jagad Raya baru bisa ditempuh selama 30 milyar tahun cahaya. Itulah kebesaran ciptaan Allah! Jika kita yakin akan kebesaran ciptaan Tuhan, maka hendaknya kita lebih meyakini lagi kebesaran penciptanya.

Dalam Al Qur’an, Allah menjelaskan bahwa Dialah yang menciptakan langit, bintang, matahari, bulan, dan lain-lain:

“Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang dan Dia menjadikan juga padanya matahari dan bulan yang bercahaya.” [Al Furqoon:61]

Karena kita tidak bisa melihat Tuhan, bukan berarti Tuhan itu tidak ada. Tuhan ada. Meski kita tidak bisa melihatNya, tapi kita bisa merasakan ciptaannya.” Pernyataan bahwa Tuhan itu tidak ada hanya karena panca indera manusia tidak bisa mengetahui keberadaan Tuhan adalah pernyataan yang keliru.

Berapa banyak benda yang tidak bisa dilihat atau didengar manusia, tapi pada kenyataannya benda itu ada?

Betapa banyak benda langit yang jaraknya milyaran, bahkan mungkin trilyunan cahaya yang tidak pernah dilihat manusia, tapi benda itu sebenarnya ada?

Berapa banyak zakat berukuran molekul, bahkan nukleus (rambut dibelah 1 juta), sehingga manusia tak bisa melihatnya, ternyata benda itu ada? (manusia baru bisa melihatnya jika meletakkan benda tersebut di bawah mikroskop yang amat kuat).

Berapa banyak gelombang (entah radio, elektromagnetik. Listrik, dan lain-lain) yang tak bisa dilihat, tapi ternyata hal itu ada?

Benda itu ada, tapi panca indera manusia lah yang terbatas, sehingga tidak mengetahui keberadaannya.

Kemampuan manusia untuk melihat warna hanya terbatas pada beberapa frekuensi tertentu, demikian pula suara. Terkadang sinar yang amat menyilaukan bukan saja tak dapat dilihat, tapi dapat membutakan manusia. Demikian pula suara dengan frekuensi dan kekerasan tertentu selain ada yang tak bisa didengar juga ada yang mampu menghancurkan pendengaran manusia. Jika untuk mengetahui keberadaan ciptaan Allah saja manusia sudah mengalami kesulitan, apalagi untuk mengetahui keberadaan Sang Maha Pencipta!

Ada jutaan orang yang mengatur lalu lintas jalan raya, laut, dan udara. Mercusuar sebagai penunjuk arah di bangun, demikian pula lampu merah dan radar. Menara kontrol bandara mengatur lalu lintas laut dan udara. Sementara tiap kendaraan ada pengemudinya. Bahkan untuk pesawat terbang ada Pilot dan Co-pilot, sementara di kapal laut ada Kapten, juru mudi, dan lain-lain. Toh, ribuan kecelakaan selalu terjadi di darat, laut, dan udara. Meski ada yang mengatur, tetap terjadi kecelakaan lalu lintas.

Sebaliknya, bumi, matahari, bulan, bintang, dan lain-lain selalu beredar selama milyaran tahun lebih (umur bumi diperkirakan sekitar 4,5 milyar tahun) tanpa ada tabrakan. Selama milyaran tahun, tidak pernah bumi menabrak bulan, atau bulan menabrak matahari. Padahal tidak ada rambu-rambu jalan, polisi, atau pun pilot yang mengendarai. Tanpa ada Tuhan yang Maha Mengatur, tidak mungkin semua itu terjadi. Semua itu terjadi karena adanya Tuhan yang Maha Pengatur. Allah yang telah menetapkan tempat-tempat perjalanan (orbit) bagi masing-masing benda tersebut. Jika kita sungguh-sungguh memikirkan hal ini, tentu kita yakin bahwa Tuhan itu ada.

“Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” [Yunus:5]

“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” [Yaa Siin:40]

Sungguhnya orang-orang yang memikirkan alam, insya Allah akan yakin bahwa Tuhan itu ada:

“Allah lah Yang meninggi-kan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat, kemudian Dia berse-mayam di atas `Arsy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan (makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.” [Ar Ra’d:2]

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” [Ali Imron:191]

Artikel lengkap tentang Bukti Tuhan itu Ada dapat anda lihat di www.media-islam.or.id

Hikmah: Kunci Iman menyembah Allah. Kalau orang tidak mempercayai Allah itu ada, maka dia adalah Atheist. Tidak mungkin bisa ikhlas dan khusyu’ menyembah Allah.

2. Qidam (Terdahulu)

Allah itu Qidam (Terdahulu). Mustahil Allah itu Huduts (Baru).

“Dialah Yang Awal …” [Al Hadiid:3]

Allah adalah Pencipta segala sesuatu. Allah yang menciptakan langit, bumi, serta seluruh isinya termasuk tumbuhan, binatang, dan juga manusia.
“Yang demikian itu adalah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu..?” [Al Mu'min:62]

Oleh karena itu, Allah adalah awal. Dia sudah ada jauh sebelum langit, bumi, tumbuhan, binatang, dan manusia lainnya ada. Tidak mungkin Tuhan itu baru ada atau lahir setelah makhluk lainnya ada.

Sebagai contoh, tidak mungkin lukisan Monalisa ada lebih dulu sebelum pelukis yang melukisnya, yaitu Leonardo Da Vinci. Demikian juga Tuhan. Tidak mungkin makhluk ciptaannya muncul lebih dulu, kemudian baru muncul Tuhan.

3. Baqo’ (Kekal)

Allah itu Baqo’ (Kekal). Tidak mungkin Allah itu Fana’ (Binasa).
Allah sebagai Tuhan Semesta Alam itu hidup terus menerus. Kekal abadi mengurus makhluk ciptaannya. Jika Tuhan itu Fana’ atau mati, bagaimana nasib ciptaannya seperti manusia?

“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati…” [Al Furqon 58]

“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” [Ar Rahman:26-27]

Karena itu jika ada “Tuhan” yang wafat atau mati, maka itu bukan Tuhan. Tapi manusia biasa.

Hikmah: Jika kita mencintai Allah yang Maha Kekal dan selalu ada dan menjadikanNya teman serta pelindung, niscaya kita akan tetap sabar meski kehilangan segala yang kita cintai.

4. Mukhollafatuhu lil hawaadits (Tidak Serupa dengan MakhlukNya)

Allah itu berbeda dengan makhlukNya (Mukhollafatuhu lil hawaadits). Mustahil Allah itu sama dengan makhlukNya (Mumaatsalaatuhu lil Hawaadits). Kalau sama dengan makhluknya misalnya sama lemahnya dengan manusia, niscaya “Tuhan” itu bisa mati dikeroyok atau disalib oleh manusia. Mustahil jika “Tuhan” itu dilahirkan, menyusui, buang air, tidur, dan sebagainya. Itu adalah manusia. Bukan Tuhan!

Allah itu Maha Besar. Maha Kuasa. Maha Perkasa. Maha Hebat. Dan segala Maha-maha yang bagus lainnya.

“…Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia…” [Asy Syuura:11]

Misalnya sifat “Hidup” Allah beda dengan sifat “Hidup” makhluknya. Allah itu dari dulu, sekarang, kiamat, dan hingga hari akhirat nanti tetap hidup. Sebaliknya makhluknya seperti manusia dulu mati (tidak ada). Setelah itu baru dilahirkan dan hidup. Namun itu pun hanya sebentar. Paling lama 1000 tahun. Setelah itu mati lagi dan dikubur. Jadi meski sekilas sama, namun sifat “Hidup” Allah beda dengan makhlukNya.

Demikian juga dengan sifat lain seperti “Kuat.” Allah selalu kuat dan kekuatannya bisa menghancurkan alam semesta. Sementara manusia itu dulu ketika bayi lemah dan ketika mati juga tidak berdaya. Saat hidup pun jika kena tsunami atau gempa apalagi kiamat, dia akan mati.

5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri dengan sendirinya)

Allah itu Qiyamuhi Binafsihi (Berdiri dengan sendirinya). Mustahil Allah itu Iftiqoorullah (Berhajat/butuh) pada makhluknya.

“.. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” [Al ‘Ankabuut:6]

“Dan katakanlah: “Segala puji bagi Allah Yang tidak mempunyai anak dan tidak mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia bukan pula hina yang memerlukan penolong dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya.” [Al Israa’ 111]

Di dunia ini, semua orang saling membutuhkan. Bahkan seorang raja pun butuh penjahit pakaian agar dia tidak telanjang. Dia butuh pembuat bangunan agar istananya bisa berdiri. Dia butuh tukang masak agar bisa makan. Dia butuh pengawal agar tidak mati dibunuh orang. Dia butuh dokter jika dia sakit. Saat bayi, dia butuh susu ibunya, dan sebagainya.

Sebaliknya Allah berdiri sendiri. Dia tidak butuh makhluknya. Seandainya seluruh makhluk memujiNya, niscaya tidak bertambah sedikitpun kemuliaanNya. Sebaliknya jika seluruh makhluk menghinaNya, tidaklah berkurang sedikitpun kemuliaanNya.

“Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” [ Faathir 15]
Hikmah: Tidak sombong dan memohon hanya kepada Allah. Karena Manusia ketika lahir butuh bantuan. Demikian pula ketika mati meski dia kaya dan berkuasa

6. Wahdaaniyah (Esa)

Allah itu Wahdaaniyah (Esa/Satu). Mustahil Allah itu banyak (Ta’addud) seperti 2, 3, 4, dan seterusnya.

Allah itu Maha Kuasa. Jika ada sekutuNya, maka Dia bukan yang Maha Kuasa lagi. Jika satu Tuhan Maha Pencipta, maka Tuhan yang lain kekuasaannya terbatas karena bukan Maha Pencipta.

”Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan yang lain beserta-Nya. Kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu” [Al Mu’minuun:91]

Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” [Al Ikhlas:1-4]

Oleh karena itu, ummat Islam harus menyembah Tuhan Yang Maha Esa/Satu, yaitu Allah. Tidak pantas bagi ummat Islam untuk menyembah Tuhan selain Allah seperti Tuhan Bapa, Tuhan Anak, Roh Kudus. Tidak pantas juga bagi ummat Islam untuk menyembah 3 Tuhan di mana satu adalah yang Menciptakan, satu lagi yang merusak, dan terakhir yang memelihara.

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain dari syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” [An Nisaa’:48]

Hikmah: Tidak mempersekutukan Allah

7. Qudrat (Kuasa)

Sifat Tuhan yang lain adalah Qudrat atau Maha Kuasa. Tidak mungkin Tuhan itu ‘Ajaz atau lemah. Jika lemah sehingga misalnya bisa ditangkap, disiksa, dan disalib, maka itu bukan Tuhan yang sesungguhnya. Hanya manusia biasa.

”… Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” [Al Baqarah:20]

”Jika Dia kehendaki, niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk baru (untuk menggantikan kamu). Dan yang demikian tidak sulit bagi Allah.” [Fathiir:16-17]

Hikmah: menyadari kekuasaan Allah dan tawakal kepada Allah.

8. Iroodah (Berkehendak)

Sifat Allah adalah Iroodah (Maha Berkehendak). Allah melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya. Mustahil Allah itu Karoohah (Melakukan sesuatu dengan terpaksa).

“…Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” [Huud:107]

“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak untuk menciptakan sesuatu, maka Dia hanya mengatakan kepadanya: “Jadilah!” Lalu jadilah ia.” [Al Baqarah:117]

“…Katakanlah : “Maka siapakah yang dapat menghalangi kehendak Allah jika Dia menghendaki kemudharatan bagimu atau jika Dia menghendaki manfaat bagimu. Sebenarnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” [Al Fath:11]

Hikmah: tawakal kepada Allah dan selalu berdoa kepada Allah

9. Ilmu (Mengetahui)

Allah itu berilmu (Maha Mengetahui). Mustahil Allah itu Jahal (Bodoh). Allah Maha Mengetahui karena Dialah yang menciptakan segala sesuatu.
Sedangkan manusia tahu bukan karena menciptakan, tapi sekedar melihat, mendengar, dan mengamati. Itu pun terbatas pengetahuannya sehingga manusia tetap saja tidak mampu menciptakan meski hanya seekor lalat.

“Dan Allah memiliki kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya, dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu basah atau kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)” [Al An’aam:59]

“Katakanlah: Sekiranya lautan jadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu.” [Al Kahfi:109]

“Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” [An Nisaa’:176]

10. Hayaat (Hidup)

Allah itu Hayaat (Maha Hidup). Tidak mungkin Tuhan itu Maut (Mati). Jika Tuhan mati, maka bubarlah dunia ini. Tidak patut lagi dia disembah. Maha Suci Allah dari kematian/wafat.

“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup kekal Yang tidak mati…” [Al Furqaan:58]

11. Sama’ (Mendengar)

Allah bersifat Sama’ (Maha Mendengar). Mustahil Tuhan bersifat Shomam (Tuli).

Allah Maha Mendengar. Mustahil Allah tuli.

“… Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [Al Baqarah:256]

12. Bashor (Melihat)

Allah bersifat Melihat. Mustahil Allah itu ‘Amaa (Buta).

“Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” [Al Hujuraat:18]

Hikmah: takut berbuat dosa karena Allah selalu melihat kita

Lebih jauh tentang Sifat Bashor bisa anda lihat di:

http://media-islam.or.id/2010/05/04/allah-maha-melihat-bashor

13. Kalam

Allah bersifat Kalam (Berkata-kata). Mustahil Allah itu Bakam (Bisu)

“…Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung” [An Nisaa’ 164]
Jika kita meyakini ini, tentu kita tidak akan menyembah berhala yang tidak bisa bicara sebagai Tuhan [Al Anbiyaa’ 63-65]

Demikianlah sifat-sifat Allah yang penting yang wajib kita ketahui agar kita tahu mana Tuhan yang asli dan mana yang bukan.

Jika sifat-sifat Tuhan itu kita pahami dan yakini, niscaya kita tidak akan menyembah 3 Tuhan atau Tuhan yang Mati atau Tuhan yang Lemah, dan sebagainya. Kita hanya mau menyembah Allah yang memiliki sifat-sifat di atas dengan sempurna.

Ada pun sifat-sifat ke 14-20 sesungguhnya merupakan bentuk Subyektif/Pelaku dari Sifat nomor 7-13 yaitu:

14. Qoodirun: Yang Memiliki sifat Qudrat
15. Muriidun: Yang Memiliki Sifat Iroodah
16. ‘Aalimun: Yang Mempunyai Ilmu
17. Hayyun: yang Hidup
18. Samii’un: Yang Mendengar
19. Bashiirun: Yang Melihat
20. Mutakallimun: Yang Berkata-kata

Insya Allah semua sifat-sifat Allah itu berdasarkan dalil Al Qur’an yang kuat jadi harus kita yakini kebenarannya. Ilmu Tauhid ini begitu penting. Sebab itu cetaklah dan sebarkanlah pada keluarga dan teman-teman anda untuk memperkuat aqidah mereka.

Pemudik Patut Waspadai Jalur Rawan Terorisme dan Sabotase

Rabu, 22 Agustus 2012 | 0 komentar


Surabaya - Surabaya - Para pemudik yang melintasi daerah-daerah di Jawa Timur diimbau supaya waspada. Bukan hanya waspada macet dan kecelakaan lalu lintas, tapi juga bahaya terorisme juga sabotase.

Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Hilman Thayib. Menurut pantauannya, ada lebih dari 12 jalur mudik di Jatim yang rawan terorisme dan sabotase.

Mulai di jalur Surabaya, kawasan jalan Tol Dupak, Demak, Kalianak, Pegirian dan Dana Karya terhitung rawan kejahatan kriminal. Juga kawasan jalan Tol Darmo, Karangpilang, Undaan, Kenjeran, Raya Rungkut, Jalan Jakarta dan Perak Timur yang selalu menjadi titik aksi pelaku kriminalitas jalanan.

Di Gresik, Jalan Raya Bunder sampai Duduk Sampeyan juga terhitung rawan. Begitu juga Jalan Tol Bunde Gresik yang beberapa waktu lalu kaya modus pencurian dengan pemberatan.

"Di Lamongan juga, terutama jalur yang melintasi Desa Sumurgenuk, Kecamatan Babat KM 69. Sabotase kendaraan rawan terjadi di malam hari," kata Kombes Pol Hilman Thayib, Kamis (16/8/2012).

Hal serupa juga sering terjadi di Jalan Raya Desa Beji, Kecamatan Jenu KM 10, Tuban. Serta kawasan pangkalan truk Mantingan dan Sidowayah, Karang Jati, Terminal Ngawi yang rawan bajing loncat.

Kemudian di Magetan, tepatnya di Cemorosewu Plaosan yang merupakan rawan aksi kriminal sabotase ban mobil dibocorkan secara sengaja. Masuk di Pasuruan, Jalan Pandaan, Gempol, Jalur Pasuruan sampai Nguling telah dijaga ketat petugas polisi.

Begitu pula di kawasan Probolinggo. Jalan Raya Sumberasih KM 7-8, Raya Pejarakan KM 9-10, Raya Gending KM 8-10 dan Jalan Raya Paiton biasanya dijadikan sasaran lokasi aksi sabotase.

"Kami masih punya banyak DPO teroris, sehingga pemudik diharap waspada bila saja menerima teror melalui telepon atau apapun. Juga aksi sabotase seperti perusakan rel KA sehingga terjadi kecelakaan, potong kabel listri dan perusakan ban mobil secara sengaja," terang Hilman.

Di Situbondo, mulai Jalan Raya Banyu Glugur Besuki KM 12 dan Jalan Raya Baluran Asembagus KM 25 yang juga rawan aksi kriminal dan sabotase telah dijaga satuan polisi setempat.

Sumber : Detikcom

Remisi Terdakwa Teroris Belum Disetujui

| 0 komentar


Malang - Usulan remisi terhadap sejumlah terdakwa terorisme menjalani hukuman di Lapas Kelas I Lowokaru Malang pada momen Hari Kemerdekaan belum disetujui.

"Masih menunggu persetujuan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan," kata juru bicara Kantor Wilayah KemenkumHAM Jawa Timur Joko Hikmahadi melalui pesan singkat, Jumat (17/8/2012).

Sesuai Peraturan Pemerintah No 28 Tahun 2006 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan seluruh narapidana berhak mendapat remisi. Termasuk terpidana kasus terorisme, narkoba dan korupsi. Namun, sampai kini usulan potongan masa hukuman itu belum disetujui.

Salah satu warga binaan diajukan remisi adalah Muhammad Cholily. Ia merupakan terpidana terorisme yang terbukti setelah terbukti bersalah terkait jaringan teroris Dr Azhari yang tewas di Batu. Tugas Cholily adalah menyembunyikan Azhari selama di Batu.

Remisi HUT RI Ke-67 tahun ini total 1.103 warga binaan Lapas Kelas I Lowokwaru yang menerima remisi. Rinciannya remisi umum bebas keseluruhan sebanyak 47 orang dan remisi bebas sebagian atau harus menjalani sisa hukuman sebanyak 1.055 orang.

"Potongan hukuman antara satu bulan sampai enam bulan," kata Kalapas
Lowokwaru Djoni Priyatno terpisah.

Potongan hukuman diberikan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama warga Negara.

Selain itu, remisi diberikan karena berkelakuan baik selama menjalani masa hukuman. Penilaian dilakukan secara bertahap oleh petugas pengawas.

Sedangkan sebanyak 80 narapidana penghuni LP Wanita Sukun juga memperoleh remisi antara dua bulan hingga enam bulan.

Sumber : Detikcom

Sidney Jones Puji Penanganan Teroris RI

| 0 komentar


Sidney Jones Puji Penanganan Teroris RIPengamat terorisme internasional, Sidney Jones, mengakui bahwa Indonesia relatif berhasil dalam menangani terorisme. Menurutnya, keberhasilan Indonesia bahkan mungkin lebih baik dibanding negara lain.

“Ini harus dipuji dan Indonesia harus bangga. Saya kira tidak ada alasan kuat untuk mengubah UU tentang terorisme,” ujar Sidney dalam seminar Penanggulangan Terorisme di Lemhanas, Jakarta, Rabu 3 Agustus 2011.

Keberhasilan Indonesia menanggulangi terorisme, kata Sidney, bisa dilihat dari aspek Hak Azasi Manusia maupun aspek keamanan. Ia berpendapat, Indonesia mampu mengatasi dan mengantisipasi terjadinya aksi terorisme yang lebih dahsyat.

Buktinya, papar Sidney, dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada aksi terorisme yang  hebat dan besar di Indonesia dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, Sidney juga mengapresiasi bagaimana cara Indonesia menangani pelaku tindak pidana terorisme.

“Kita lihat, di Indonesia orang-orang yang ditangkap sebagai teroris dibawa ke pengadilan terbuka,” ujar Sidney. Pengadilan terbuka itu ia pandang memberi manfaat nyata, yakni meningkatkan kesadaran publik tentang akar terorisme yang nyata di Indonesia. Padahal, imbuh Sidney, awalnya banyak orang melihat terorisme merupakan rekayasa intelijen.

“Jadi melalui sidang terbuka, masyarakat menjadi yakin bahwa memang ada persoalan,” kata Sidney. Meski demikian, ujarnya, ada beberapa hal yang perlu diperbaiki soal penanggulangan terorisme di Indonesia, yakni dengan mengubah sistem penegakan hukum terkait orang yang tidak terlibat langsung dalam aksi terorisme. 

sumber: Viva News

Gubernur Eks Petinggi GAM Pimpin Upacara

Kamis, 16 Agustus 2012 | 0 komentar


BANDA ACEH — Bekas Menteri Luar Negeri Gerakan Aceh Merdeka yang kini menjadi Gubernur Aceh Zaini Abdullah memimpin upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-67, Jumat (17/8/2012).

Peringatan kemerdekaan Indonesia diperingati secara khidmat di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Bekas Panglima GAM yang kini menjabat Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf hadir pada peringatan bersama Kepala Kodam Iskandar Muda Mayjen Zahari Siregar, Kapolda Irjen Iskandar Hasan, Ketua DPRA Hasbi Abdullah, dan unsur muspida lainnya.

Peringatan HUT RI ke-67 ini merupakan upacara pertama yang diikuti oleh Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf yang terpilih dalam pemilihan kepala daerah 2012 lalu. Zaini merupakan Menteri Luar Negeri GAM di pengasingan. Ia terlibat sebagai perunding GAM dalam perundingan Helsinki. Sementara Muzakir Manaf merupakan petinggi militer GAM yang memimpin lebih 3.000 pasukan penuntut kemerdekaan.

Karenanya, Zaini dan Muzakir pernah menjadi buruan kelas wahid pasukan Indonesia ketika mereka masih menjadi petinggi sipil dan militer GAM. Setelah berdamai dengan Indonesia, mereka mengikuti pemilihan dan terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur periode 2012-2017.

Pada peringatan HUT RI ke-67 ini, Gubernur Zaini dan Wakil Gubernur Muzakir mengenakan seragam kebesaran upacara serba putih. Zaini memimpin upacara dengan lancar.

Upacara peringatan hari jadi negara Indonesia ini dimulai dengan pembacaan salawat badar. Selanjutnya, hening cipta, penggerekan sang saka merah putih oleh pasukan paskibraka Jeumpa Puteh.

Usai upacara, Zaini menyebutkan bahwa ini merupakan kali pertama dia memimpin upacara peringatan 17 Agustus setelah mendapat mandat dari rakyat dalam pemilihan lalu.

Menurutnya, peringatan hari kemerdekaan Indonesia di pelbagai kabupaten berlangsung lancar. “Kondisi Aceh sudah sangat kondusif,” kata Zaini.

Ia berjanji akan menciptakan tatakelola pemerintahan yang bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme serta tidak berdasarkan kepentingan kelompok. “Kita ingin pemerintahan ini prorakyat,” ujarnya. [sumber : acehkita.com]

SELAMAT HARI MERDEKA INDONESIAKU !!!!!

| 1 komentar


Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka.” (Pidato HUT Proklamasi 1963 Bung Karno)

17 Agustus 1945 - 17 Agustus 2012, tak terasa telah 67 tahun Indonesia merdeka. 67 tahun yang sangat cepat dibandingkan lama ratusan tahun dulunya para pejuang bangsa ini merebut kemerdekaan. Tapi, 67 tahun adalah waktu yang sangat lama untuk menjadikan bangsa untuk menjadi bangsa yang dewasa. Merdeka? Apa Benar Bangsa Ini Telah Merdeka? itulah pertanyaan yang secara spontan keluar dari golongan nasionalis negeri ini, hampir semuanya mencurahkan berbagai keluhan dan kegalauan mereka mengomentari kata "MERDEKA" yang sepertinya tidak terasa signitifkan di negeri ini .

Apa itu merdeka?
Kemerdekaan Indonesia seperti hanya sebuah deklarasi sebuah dokumen berisi paragraf-paragraf yang menyatakan bahwa negeri ini sudah tidak dikuasai lagi oleh Belanda atau negeri manapun.
Tapi, Apakah hanya sebatas itu makna Kemerdekaan? tentu tidak, Merdeka adalah kemampuan sebuah negeri untuk bebas dari keterpurukan yang menjeratnya selama ini.

Aku sadar, aku hanyalah seorang remaja 17 tahun. Sebagai Generasi Muda aku belum bisa berbuat banyak terhadap Negeri ini. Yang hanya bisa kulakukan adalah prihatin dengan negara ini. Bahkan saya kadang merenung, merenung untuk menemukan dan memahami arti kemerdekaan Indonesia sesungguhnya yang saat ini masih belum kutemukan.

Orang Bilang Indonesiaku Tanah Surga
Tanah Surga, Katanya........ tapi mengapa korupsi terus merajalela?. Tanah Surga, Katanya....... tapi mengapa bangsaku melarat. Tanah Surga, Katanya....... tapi mengapa manusia yang berhati malaikat jarang kutemui di negeri ini.

Ibarat sebuah mobil mewah yang super canggih, tapi apabila mobil tersebut dikendarai oleh orang yang tidak bisa mengendarainya. Maka sangat mungkin orang itu akan menabrak sehingga mobil itu hancur dan akhirnya menjadi rongsokan.


“Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia” . (Bung Karno)


Nasib maju tidaknya suatu bangsa tergantung kepada generasi mudanya. Karena pemuda adalah motor/mesin penggeraknya suatu bangsa, dan orang tua adalah sopirnya. Antara keduanya harus ada keseimbanngan, orang tua sebagai sopir akan mengarahkan kearah yang dituju suatu bangsa. Sedangkan pemuda akan menjadi penggerak majunya bangsa tersebut.

sebagai generasi penerus. Kita wajib menjadi motor bangsa ini untuk terus bergerak maju untuk terus mewujudkan cita-cita para pejuang bangsa ini terdahulu. Kita boleh menagisi bangsa ini dengan air mata. Tapi ketahuilah saudaraku, tangis dan darah lah yang selalu menghiasi perjuangan para pahlawan bangsa ini dulu dalam merebut kemerdekaan.

Untuk itu, marilah saat ini juga. Lakukan perubahan yang positif di dalam diri kita walaupun itu hanya se-titik air di Gurun Sahara. Al-Qur'an dalam potongan ayat surat Ar-Ra'd ayat 11 berbunyi : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ”. Apa hikmahnya dari sepenggal ayat di atas? maksudnya Allah tidak akan merubah nasib suatu bangsa jika tidak ada kemauan dan dari bangsa tersebut. Maka dari itu, lakukan hal yang positif untuk bangsa ini. Indonesia dulunya pernah berjaya di kawasan Asia bahkan pernah tersohor di mata dunia. Tapi sekarang..... Indonesia bagaikan macan ompong yang tertidur di dalam goa. Lalu, apakah kita masih tetap menjadi bangsa yang begini-begini saja. Tentu tidak kan? untuk itu, mari mulai saat ini lakukan perubahan pada diri kita. Perubahan kearah yang positif, percayalah, di masa yang akan datang INDONESIA BISA.


Saya membuat artikel ini hanya sebagai bahan renungan untuk para pembaca, bukan sok tau, dan bukan juga untuk menasehati! Saya mungkin hanya seorang pemuda Indonesia yang lebih hina dari para pembaca. Jujur, merenung untuk memahami arti kemerdekaan Indonesia saja saya masih sangat sulit. Sulit sekali!

Aceh Cukup Kuat Menolak Terorisme

Sabtu, 11 Agustus 2012 | 0 komentar


Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menilai berbagai elemen masyarakat di Provinsi Aceh  sudah cukup kuat dalam upaya menolak pengaruh terorisme.

"Saat itu, pernah jaringan teroris mengajak GAM, namun GAM menolaknya. Itu mengindikasikan Aceh cukup kuat menolak pengaruh terorisme," katanya di Banda Aceh, Selasa.

Hal tersebut disampaikan setelah melantik dan mengukuhkan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Aceh. 

Awalnya, kata dia, para teroris menyangka mereka gampang mempengaruhi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat itu untuk  mendukung gerakan terorisme, ternyata GAM menolaknya.

Sebab, Ansyaad Mbai mengatakan, pascatsunami 26 Desember 2004 menguncang wilayah Aceh, maka ada jaringan Jamiah Islamiyah (JI) yang ke Aceh untuk mengajak anggota GAM.

"GAM menolak dengan alasan itu masalahnya lain dan jangan dicampuradukan. Bahkan jaringan teroris itu mengiming-imingi GAM dengan segala macam, tapi saya tahu betul GAM menolak," katanya menegaskan.

Ansyaad Mbai mengatakan, Aceh karena geografisnya maka disenangi dan berkeinginan sekali jaringan teroris untuk membuat basis di provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut.

"Geografisnya tidak hanya masalah alam. Pengalaman lalu ada kelompok teroris yang sampai membangun pusat pelatihan teror di kawasan hutan Jalin, Kabupaten Aceh Besar," katanya menambahkan.

Di pihak lain, ia juga menyebutkan  baru tujuh provinsi yang telah dibentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) dan Aceh merupakan yang ketujuh.

"Kita merencanakan seluruh provinsi ada FKPT sebab teroris rawan di seluruh Indonesia, karena pemahaman radikal mereka mengatasnamakan agama dan mudah menarik perhatian orang," katanya menambahkan.

Ketika ditanya faktor munculnya gerakan terorisme di Indonesia, Ansyaad Mbai mengatakan, banyak faktor namun itu teoritis sekali. 

"Ada faktor ekonomi, politik dan kemiskinan dan termarginalisasi tapi kenyataaannya tidak ada satu faktor sebab banyak orang miskin tapi bukan teroris dan jauh dari kekerasan," katanya menjelaskan.

Namun, Ansyaad Mbai menjelaskan, yang terjadi adalah korelasi dari berbagai faktor itu menjadi rasa ketidakadilan kemudian diekploitir,  dan masuk dengan adanya pemahaman agama yang sepotong-sepotong dan diterjemahkan bahwa agama memerintahkan perjuangan dengan cara mereka sendiri. 
 
© Copyright 2010-2011 TANAH KHATULISTIWA All Rights Reserved.
Template Design by Purjianto | Published by script blogger | Powered by Blogger.com.